Jumat, 16 Juni 2017

GURU DAN KETERAMPILAN GURU



RESUME MATERI PERTEMUAN KE 15 SENI RUPA

TENTANG GURU DAN KETERAMPILAN GURU

Guru dalam arti umum adalah pendidik dan pengajar pada pendidikan anak usia dini jalur sekolah atau pendidikan formal,pendidikan dasar,dan pendidikan menengah. Dalam definisi yang lebih luas,setiap orang yang mengajarkan suatu hal yang baru dapat juga dianggap seorang guru.
Menjadi seorang guru harus memiliki keterampilan yang dapat menunjang berhasilnya proses belajar yang diinginkan, yaitu proses belajar yang aman dan nyaman. Keterampilan-keterampilan tersebut harus dimiliki dan kemudian dikembangkan oleh para guru dalam rangkameningkatkan kompetensi pedagogiknya sebagai seorang pendidik.

Peran Guru Dalam Pendidikan Anak Usia Dini Belajar adalah suatu proses perubahan yang menyangkut tingkah laku atau kejiwaan. Dalam psikologi belajar, proses berarti cara-cara atau langkah-langkah khusus yang dengannya beberapa perubahan ditimbulkan hingga tercapainya hasil-hasil tertentu. 

Jadi dapat diartikan proses belajar adalah sebagai tahapan perubahan perilaku kognitif, afektif dan psikomotor yang terjadi dalam diri siswa. Perubahan tersebut bersifat positif dalam arti berorientasi ke arah yang lebih maju daripada keadaan sebelumnya. Guru adalah pihak utama yang langsung berhubungan dengan anak dalam upaya proses pembelajaran, peran guru itu tidak terlepas dari keberadaan kurikulum. 

Tetapi menurut Brenner (1990) sebenarnya pendidikan anak prasekolah terefleksi dalam alat-alat perlengkapan dan permainan yang tersedia, cara perlakuan guru terhadap anak, adegan dan desain kelas, serta bangunan fisik lainnya yang disediakan untuk anak. (M. Solehuddin, 1997 : 55). Di Indonesia pembelajaran pendidikan prasekolah lebih bersifat akademik, di mana anak lebih banyak duduk di bangku dan harus tertib seperti di sekolah.

 Jarang guru memberikan kesempatan kepada anak untuk berksplorasi, mengekspresikan perasaannya, dan melakukan sendiri apa yang mereka minati, sampai menemukan pemecahan masalah sendiri. Ada beberapa pendekatan peran guru dalam pembelajaran, antara lain : 

1. Guru berperan sebagai pengajar Dalam hal ini guru harus mengajar sesuai dengan kurikulum tanpa melihat minat anak. Semua anak dianggap botol kosong yang harus diisi oleh berbagai informasi tanpa melihat perbedaan bahkan meski anak tidak berminat pun guru harus tetap menyampaikan apa yang sudah dugariskan dalam kurikulum tersebut.

 2. Guru berperan membelajarkan anak Pada pendekatan ini guru berpegang pada panduan kemampuan yang akan dicapai anak dengan cara memahami minat, perasaan dan pengalaman anak. Guru hanya berperan sebagai fasilitator dengan memberikan kesempatan kepada anak untuk mengungkapkan pengalaman, perasaannya melalui berbagai interaksi kepada guru maupun teman sebaya. 

Dalam hal ini anak dapat dengan leluasa mengekspresikan apa saja yanga ada dalam pikirannya Pendekatan semacam ini merupakan pendekatan yang efektif dan terbaik karena anak dapat berkembang secara utuh (Tini Sumartini, 2005 :47)
Adapun keterampilan yang harus dimiliki guru:

1.    Keterampilan membuka dan menutup pelajaran
2.    Keterampilan mengelola kelas
3.    Keterampilan menjelaskan materi pelajaran

Dahulu pembelajaran bersifat  pendekatan klasikal  semua dilakukan di kelas baik secara kelompok atau individu.Pendekatan klasikal yaitu sesuai prinsip misalkan hukum ketentuan tata tertib.Pendidikan karakter harus dimulai dari masa kecil harus disampaikan dengan benar.

Edward De Bono
Membuat suatu pendekatan mengembangkan pemikiran yang divergen lebih mengembangkan otak kanan . comvergen (vertikal)menuju ke satu arah  mengembangkan otak kiri.
Individu memiliki prinsip memberikan kesempatan anak untuk melakukan sesuai keinginannya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar