RESUME
MATERI PERTEMUAN KE 9 SENI RUPA
PEMBELAJARAN
ANAK USIA DINI
DUNIA ANAK
DUNIA BERMAIN
Bermain sangat lekat dengan kehidupan anak
yang menyenangkan dan menjadikan mereka lebih ceria. Namun kebanyakan
masyarakat kita masih beranggapan bahwa bermain sebagai suatu kegiatan yang
hanya membuang-buang waktu dan tidak bermanfaat. Tentu saja anggapan ini salah,
karena dalam bermain banyak hal yang dapat ditumbuhkan dan ditingkatkan bagi
anak.
Orangtua juga berperan serta untuk terlibat
dalam permainan, mendampingi, dan mendukung kegiatan bermain yang dilakukan
anak, juga merangsang anak untuk mengoptimalkan fungsi permainan terhadap
aspek-aspek perkembangannya. Permainan memberi efek ke arah perkembangan anak,
maka permainan yang mengarah pada perkembangan yang negatif dapat dikontrol,
contohnya sikap agresif. Perlu diingat bahwa permainan adalah milik anak,
orangtua jangan sampai mendominasi sehingga mengakibatkan kunci permainan yaitu
“kesenangan” menjadi hilang.
Dunia anak
merupakan dunia bermain sehingga antara anak dan bermain merupakan dua hal yang
tidak dapat dipisahkan. Selain itu, bermain bagi anak diibaratkan sebagai
bekerjanya bagi orang dewasa (Solehuddin, 2000: 87; Kurniati, 2008:1).
Sugianto
(Kurniati, 2008:2) menyatakan bahwa bermain merupakan kegiatan yang terjadi
secara ilmiah pada anak.Pendapat lainnya mengenai bermain yaitu menjelaskan
bahwa bermain merupakan kegiatan atau aktivitas yang dilakukan melalui cara
yang menyenangkan dan untuk mendapatkan kesenangan (Hurlock, 1995:320; Docket
dan Fleer, 2000:14).
Ada banyak hal
yang diperoleh anak melalui bermain seperti yang diungkapkan olehTedjasaputra
(2001:38) bahwa bermain dapat memberikan pengalaman bagi anak
untuk bersosialisasi dengan orang lain,memper luas
kosakata bahasa anak, juga untuk membantu anak dalam menyalurkan
perasaan-perasaan tertekan dan mengurangi rasa trauma atau
konflik yang dialami anak.
Selain itu, melalui bermain tuntutan dan kebutuhan
perkembangan anak dalam dimensi sosial, motorik, kognitif, kreativitas, bahasa,
emosi, nilai, dan sikap hidup
anakakan terpenuhi(Hurlock, 1995:323).
Manfaat bermain yang sangat besar bagi perkembangan
anak seperti yang
telah diuraikan di atas menjadikan bermain sebagai
alat belajar utama dan merupakan cara yang paling baik untuk mengembangkan
kemampuan diri anak (Soleh
uddin, 2000: 87; Kurniati, 2008: 1-2).Hal tersebut
memberikan penekanan bahwa dalam pemberian stimulasi pada anak usia dini
sebaiknya menggunakan pendekatan bermain.
Pemberian stimulasi pada anak, termasuk melalui
pendekatan bermain, seyogyanya dapat diberikan sejak dini karena menurut
beberapa ahli 80% potensi
hidup manusia terbentuk ketika usia dini yaitu pada
kisaran usia 0-8 tahun.
Berikut
ini adalah beberapa manfaat yang diperoleh anak lewat bermain:
1.
Perkembangan fisik: kesehatan dan kekuatan otot tubuh.
2.
Ketrampilan motorik: gerakan tubuh, ketrampilan jari-jemari
3.
Perkembangan kognitif: atensi, konsentrasi, daya ingat, daya nalar, bahasa,
mengenali dan memahami berbagai konsep dasar sebagai cikal bakal mempelajari
matematika, membaca, menulis, dll
4.
Perkembangan sosial dan emosional: bersosialisasi dengan teman sebaya, tenggang
rasa, peduli dan bekerjasama dengan orang lain, ketekunan, tidak mudah
menyerah, kendali diri, memecahkan masalah, dll.
Melalui
berbagai macam aktivitas bermain, anak melatih kemampuan fisik dan motoriknya,
mematangkan emosi dan mengasah keterampilan sosialnya, memperlancar
komunikasinya, juga mengembangkan kognitifnya.
Sumber:
http://repository.upi.edu/11547/4/S_PAUD_0903887_Chapter%201.pdf
http://www.bimba-aiueo.com/dunia-anak-adalah-dunia-bermain/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar