RESUME
MATERI PERTEMUAN KE 15 SENI RUPA
TENTANG GURU DAN KETERAMPILAN GURU
Guru dalam arti umum adalah pendidik dan pengajar pada
pendidikan anak usia dini jalur sekolah atau pendidikan formal,pendidikan
dasar,dan pendidikan menengah. Dalam definisi yang lebih luas,setiap orang yang
mengajarkan suatu hal yang baru dapat juga dianggap seorang guru.
Menjadi seorang guru harus memiliki keterampilan yang
dapat menunjang berhasilnya proses belajar yang diinginkan, yaitu proses
belajar yang aman dan nyaman. Keterampilan-keterampilan tersebut harus dimiliki
dan kemudian dikembangkan oleh para guru dalam rangkameningkatkan kompetensi
pedagogiknya sebagai seorang pendidik.
Peran Guru Dalam Pendidikan Anak Usia Dini Belajar adalah
suatu proses perubahan yang menyangkut tingkah laku atau kejiwaan. Dalam
psikologi belajar, proses berarti cara-cara atau langkah-langkah khusus yang
dengannya beberapa perubahan ditimbulkan hingga tercapainya hasil-hasil
tertentu.
Jadi dapat diartikan proses belajar adalah sebagai
tahapan perubahan perilaku kognitif, afektif dan
psikomotor yang terjadi dalam diri siswa. Perubahan tersebut bersifat positif
dalam arti berorientasi ke arah yang lebih maju daripada keadaan sebelumnya.
Guru adalah pihak utama yang langsung berhubungan dengan anak dalam upaya
proses pembelajaran, peran guru itu tidak terlepas dari keberadaan kurikulum.
Tetapi menurut Brenner (1990) sebenarnya pendidikan anak
prasekolah terefleksi dalam alat-alat perlengkapan dan permainan yang tersedia,
cara perlakuan guru terhadap anak, adegan dan desain kelas, serta bangunan
fisik lainnya yang disediakan untuk anak. (M. Solehuddin, 1997 : 55). Di
Indonesia pembelajaran pendidikan prasekolah lebih bersifat akademik, di mana
anak lebih banyak duduk di bangku dan harus tertib seperti di sekolah.
Jarang guru
memberikan kesempatan kepada anak untuk berksplorasi, mengekspresikan
perasaannya, dan melakukan sendiri apa yang mereka minati, sampai menemukan
pemecahan masalah sendiri. Ada beberapa pendekatan peran guru dalam
pembelajaran, antara lain :
1. Guru berperan sebagai pengajar Dalam hal ini guru
harus mengajar sesuai dengan kurikulum tanpa melihat minat anak. Semua anak
dianggap botol kosong yang harus diisi oleh berbagai informasi tanpa melihat
perbedaan bahkan meski anak tidak berminat pun guru harus tetap menyampaikan
apa yang sudah dugariskan dalam kurikulum tersebut.
2. Guru berperan
membelajarkan anak Pada pendekatan ini guru berpegang pada panduan kemampuan
yang akan dicapai anak dengan cara memahami minat, perasaan dan pengalaman
anak. Guru hanya berperan sebagai fasilitator dengan memberikan kesempatan
kepada anak untuk mengungkapkan pengalaman, perasaannya melalui berbagai
interaksi kepada guru maupun teman sebaya.
Dalam hal ini anak dapat dengan leluasa mengekspresikan
apa saja yanga ada dalam pikirannya Pendekatan semacam ini merupakan pendekatan
yang efektif dan terbaik karena anak dapat berkembang secara utuh (Tini
Sumartini, 2005 :47)
Adapun keterampilan yang harus dimiliki guru:
1.
Keterampilan
membuka dan menutup pelajaran
2.
Keterampilan
mengelola kelas
3.
Keterampilan
menjelaskan materi pelajaran
Dahulu pembelajaran bersifat pendekatan klasikal semua dilakukan di kelas baik secara kelompok
atau individu.Pendekatan klasikal yaitu sesuai prinsip misalkan hukum ketentuan
tata tertib.Pendidikan karakter harus dimulai dari masa kecil harus disampaikan
dengan benar.
Edward De Bono
Membuat suatu pendekatan mengembangkan pemikiran yang
divergen lebih mengembangkan otak kanan . comvergen (vertikal)menuju ke satu
arah mengembangkan otak kiri.
Individu memiliki prinsip memberikan kesempatan anak
untuk melakukan sesuai keinginannya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar